Tanjung Selor, 19 Februari 2008
Menjadi dokter adalah pilihan, begitu juga menjadi dokter PTT adalah pilihan. Setidaknya dengan adanya Permenkes baru no.512/Menkes/Per/IV/2007 yang menyatakan bahwa dokter dapat berpraktik tanpa harus melakukan pengabdian melalui PTT. Dokter dapat baik umum maupun gigi serta spesialis dapat mengurus surat ijin praktik setelah memiliki STR dan Rekomendasi dari IDI setempat.
Jadi PTT untuk saat ini bukanlah hal yang fardu 'ain, ada berbagai pilihan bagi dokter baru setelah lulus pendidikan dokter. Bisa langsung praktik di sarana kesehatan baik pemerintah, swasta maupun praktik pribadi, bisa juga langsung mendaftar sekolah, atau justru berbisnis dan meninggalkan dunia medis. Itu semua adalah pilihan, dan pilihan ada di tangan Anda sekalian. Andalah penentu kebijakan bagi dri Anda. Karena Anda yang lebih tahu tentang diri Anda, orang lain hanyalah sebagai input dari proses kebijakan Anda. Soal hasil biarlah Dia yang menentukan. Kita hanya berusaha yang terbaik.
Seperti halnya juga saya, saya sekarang bekerja sebagai dokter PTT (pegawai tidak tetap) di kabupaten Bulungan Kalimantan Timur merupakan pilihan hidup bagi saya. Memang pilihan yang berat awalnya bagi saya karena selama setahun sebelumnya saya telah bekerja di 3 tempat praktik yang saya anggap cukup, baik secara finansial, variasi kasus, keakraban dengan sejawat dan tenaga yang lain serta berbagai hal yang lain.
Bagi saya mengikuti PTT adalah salah satu cara mencari sangu. Sangu bukan hanya saja saya artikan sebagai uang namun juga pengalaman, manajerial, relationship, kalo bisa juga enterpreuneurship. Dengan PTT hasil yang saya harapkan seperti dapat uang yang cukup untuk menyekolahkan dan sekolah lagi. Pengalaman, manajerial, relationship serta enterpreneurship menjadi target saya yang lain.detail... <koleksi foto>
PTT di Bulungan.
Di kabupaten Bulungan saat ini memang dibutuhkan tenaga Dokter baik umum mapun gigi untuk bekerja di Puskesmas Induk maupun Perawatan. Status dokter yang akan bekerja disini adalah dokter PTT daerah dengan gaji dari APBD.
Kabupaten Bulungan: Kabupaten ini merupakan adalah satu kabupaten dari 9 kabupaten dan 4 kota di Propinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Bulungan bersama Kab.Malinau, Berau, Nunukan serta satu kabupaten lagi pecahan dari Bulungan direncanakan akan menjadi Propinsi tersendiri yaitu Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kabupaten Bulungan sendiri terdiri dari 13 kecamatan.
detail ...<bulungan>
Gaji: Dokter PTT akan di gaji 2,5 juta perbulan. Gaji akan dibayarkan paling lambat 3 bulan sekali. Kabarnya ada insentif 300 ribu perbulan yang dibayarkan tiap 6 bualn sekali, tapi anggap saja itu sebagai tabungan bila keluar nantinya.
Tempat tinggal: Dokter akan diberi tempat tinggal Rumah Dinas yang terletak bersebelahan dengan Puskesmas tempatnya berkerja. Tiap Puskesmas dilengkapi dengan Rumah Dinas Dokter dan Rumah Dinas Paramedis. Bila dokter atau tenaga paramedis tidak berkenan menempati rumah dinas tersebut maka tidak apa-apa dan diperolehkan tinggal di tempat lain seperti mengontrak rumah atau kos di tempat lain (misalnya di Kota Tanjung Selor).
Fasilitas: Tiap puskesmas dilengkapi dengan 2-5 sepeda motor serta beberapa difasilitasi dengan mobil Puskesmas seperti Kijang, Pusling, Helain.
Tempat kerja: Dokter PTT akan dipekerjakan di Puskesmas baik Induk maupun Puskesmas Perawatan. Puskesmas Perawatan bedanya dengan Puskesmas Induk adalah tersedianya UGD dan rawat inap di PKM Perawatan. Jam kerja di puskesmas adalah jam 08.00 sampai dengan 14.00, tapi loket buka sampai dengan pukul 12.00. Selain Puskesmas dokter dapat juga bekerja di RSUD satu-satunya di Bulungan, namun yang utama adalah di PKM. Sedangkan di RSUD adalah sambilan bila memang di sana dibutuhkan dokter. (gak usah terlalu berharap, kalo memang takdir kita bisa kerja di RS, ya pastilah akan kesampaian, bila ndak ya sampai kapanpun gak bakalan bisa kerja di sana. OK, man!)
Pekerjaan: Dokter di Puskesmas bukan hanya melayani medis saja tapi melakukan manajerial juga seperti melaksanakan program Puskesmas. Masih ingat POACE kan, nah itu yang salah satu dilakukan oleh dokter di Puskesmas. Ada juga dokter PTT yang diangkat menjadi Plt. (Pelaksana teknis) Kepala Puskesmas, dia yang mengatur jalannya Puskesmas dan mengambil kebijakan untuk Puskesmasnya. Wah pengalaman yang cukup menarik juga... Apa yang telah diajarkan di IKM dapat diterapkan di sini. Di Jawa sangat tidak mungkin atau kecil sekali kemungkinan menjadi Kepala PKM. Menurut saya kerja di sini sangat santai, pagi jam 7.30 lebih datang, kerja nyantai, pulang siang jam 13.00 habis sholat Dhuhur, memang harusnya sih jam 14.00. Banyak hal yang bisa dikerjakan di tempat kerja selain menangani pasien seperti menjalin relasi dengan orang Puskesmas (kalo gak boleh dibilang ngerumpi), main game di komputer yang disediakan di tiap Puskesmas sampai hal yang lebih serius seperti Belajar kasus (Baca-baca lagi tentang Penyakit Malaria, penegakan diagnosanya, terapi sama liat dan menangani langsung pasiennya) atau juga mengerjakan laporan Puskesmas. Nah itu tergantung sejawat sekalian. Tapi jangan sampai terlena akan waktu, brother. Oleh karena itu siapkan planning sebelum kerja hari ini.
Variasi kasus & Pasien: Pasien yang berobat disini kasusnya hampir sama dengan di Surabaya. Ada kasus yang jarang ditemui disana namun disini banyak bahkan ada daerah endemis seperti Malaria. Berikut 10 Penyakit terbanyak di Puskesmas (data tahun 2006 dari Subdin Yankes DKK Bulungan):
- Infeksi akut lain Sal.Nafas Atas
- Peny.lain Sal.Nafas Atas
- Peny.Sal Cerna
- Radang Sendi serupa Rematik
- Peny.Kulit Alergi
- Hipertensi
- Diare (termasuk susp.Kolera)
- Peny.Kulit Infeksi
- Malaria Klinis
- Ginggivitis & Peny.Periodental
Berikut 10 Penyakit Rawat Jalan terbanyak di RSUD Tanjung Selor:
- ISPA
- TB BTA +
- Dispepsia
- Diare
- Demam Tifoid
- Laringitis
- Malaria
- Infeksi Kulit
- Migrain
- Hipertensi
Berikut 10 Penyakit Rawat Inap terbanyak di RSUD Tanjung Selor:
- Malaria
- Diare
- Cedera YTT
- Dispesia
- Demam sebab tidak diketahui
- Hipertensi
- Demam Tifoid
- TB BTA +
- ISPA
- Kolera
Buka Praktik: Disini ada kesempatan untuk buka praktik pribadi, tinggal cari tempat yang cocok. Tapi saya ak tahu bagaimana prospeknya kalo buka praktek pribadi. Kalo di Tanjung selor sudah banyak yang praktik, dokter spesialis ada 4, dokter umum 11, dokter gigi 1 kalo gak salah. Untuk daerah lain kayaknya masih ada kesempatan buka praktik pribadi. Tapi kalo malam mau buat istirahat juga gak pa-pa.
Kesempatan: Kesempatan untuk menjadi PNS setelah bekerja setidaknya 1-2 tahun di kabupaten Bulungan adalah besar. Setelah menjadi PNS, ada kesempatan untuk diberangkatkan haji. Serta juga ada kesempatan untuk mengajukan sekolah spesialis, tentunya nanti akan mengabdi lagi di sini, di RSUD. Insentif untuk dokter spesialis sekitars 6-10 juta perbulan.
Transportasi: Antar kecamatan di kabupaten Bulungan dapat ditempuh dengan perjalanan darat maupun sungai. Mayoritas sudah ada jalan raya yang menghubungkan antar kecamatan, namun ada beberapa kecamatan yang tidak dapat ditempuh jalur darat karena belum ada jembatan yang melintasi sungai pemisah. Meskipun kecamatan tersebut tidak dapat dilalui jalur darat namun bukan berarti daerah itu jauh dari segala-galanya, namun tetap ada akses kesana seperti listrik, air, sinyal, makanan dll.
Listrik: Mayoritas sudah ada Listrik PDAM, namun ada tempat yang masih terbatas listriknya, yaitu hanya pukul 18.00-22.00 saja seperti di Long Beluah.
Air: Air yang dipakai berasal dari sumber PDAM, Air hujan tampung, Air
Sinyal: Banyak tower yang sudah berdiri, namun ada beberapa tempat yang belum ada sinyal karena geografisnya yang terletak di balik bukit.
Penduduk: Penduduk asli adalah orang Bulungan (dulu ada sejarahnya kerajaan Bulungan) dan orang Dayak. Meskipun orang Dayak banyak kok jenisnya, gak semua menakutkan, banyak yang sudah moderat. Contohnya adalah perawat senior di Puskesmasku, beliau adalah orang Dayak juga namun baik sama warga Puskesmas. Selain itu juga ada penduduk pendatang seperti orang Bugis, Banjar, Makasar, Transmigran asal Jawa dan penduduk yang lain. Pasien yang selama ini pernah tak rawat, kebanyakan adalah orang Jawa Tengah, ya karena memang area kerja Puskesmasku dekat dengan pemukiman warga Trans.
Biaya hidup: Makanan dan minuman yang dijual disini harganya bisa 2-3 kali lipat dari di Surabaya. Misalkan satu porsi Bakso 7000, Es Jeruk 3000. Jadi porsi sekali makan bila beli adalah 10-20 ribu. Tenang, itu bisa diakali dengan masak sendiri nasi dan mengolah sendiri sayur dan lauknya. Mudah-mudahan di rumah dinas nanti sudah tersedia kompor, panci, piring dan perlengkapan memasak yang lain. Bila belum ndak ada salahnya bila beli untuk keperluan pribadi setidaknya untuk satu tahun di Bulungan. Nanti pulang PTT dijamin bisa masak sendiri, entah masak nasi, mie, nasi goreng, masak sayur, ikan, dan yang terutama masak air harus bisa.
Waktu: Waktu disini mengikuti WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah) yang selisih 1 jam dibandingkan dengan di Jawa yang mengikuti WIB (Waktu Indonesia bagian Barat). Waktu holat juga berbeda dengan di Surabaya. Waktu Sholat di Bulungan berkisar dalam waktu berikut:
Subuh 05.00
Dhuhur 12.30
Ashar 16.00
Maghrib 18.30
Isya’ 19.40
Bagi yang berminat PTT di Bulungan
Segera buat lamaran ditujukan kepada Kadinkes Bulungan, disertai Ijasah dokter legalisir 2 lbr, Transkrip nilai legalisir 2 lbr, foto hitam putih 3x4 2 lbr, KTP 2 lbr, dan kalo perlu CV juga. Lamaran bisa dikirim ke Mba Okta (mumpung sekarang lagi di Surabaya, lagi cuti melahirkan. Nomernya Mentari 081615456771) atau kirim ke saya d/a dr.Alfian Puskesmas Perawatan Bumi Rahayu alamat Jl.Poros Tanah Kuning kilo9 Kec.Tanjung Selor Kab.Bulungan Kalimantan Timur. Nanti Insyaallah saya bantu untuk memasukkan berkas sejawat ke DKK Bulungan.
Yang penting, kalo mau ngirim harus pasti berangkat. Jangan sampai berkas sudah dikirim namun orangnya gak jadi berangkat, khan saya selaku yang membantu memasukkan berkas jadi malu kepada Kadinkes dan stafnya. OK man! |
Bagi dokter yang siap PTT di Bulungan
Persiapan sebelum berangkat: Belilah tiket jauh-jauh hari sebelum berangkat, makin dekat dengan hari keberangkatan maka harga tiket akan lebih mahal. Harga berkisar antara 700ribu-1 juta lebih, tergantung waktu dan tanggal.
Transportasi ke Bulungan: Dari Surabaya naik pesawat Sriwijaya Air atau Batavia Air. Berangkat dari Juanda ke Balikpapan untuk transit. Di sana turun sebentar di bandara Sepinggan barang 30 menit lalu take off lagi ke Bandara Juwata Tarakan.Perjalanan udara sekitar 3-4 jam. Dari Tarakan naik speedboat sekitar 1 1/4 jam, biaya speed 70 ribu perorang. Lalu tiba di Pelabuhan Tanjung Selor. Selanjutnya terserah penjemput Anda... Anda akan diinapkan dimana, di rumah Kadinkes kah (dr.H.Idewan Budi Santoso) atau dokter bedah satu-satunya di Bulungan (dr.Sugeng Sp.B) atau di rumah dinas kilo 9 atau yang lain.
Selamat jalan semoga cepat sampai disini.
|